Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan dugaan sementara penyebab ledakan di depo Pertamina Plumpang. Hasil pengecekan awal olah TKP menunjukan kejadian ini berawal dari penerimaan bahan bakar jenis Pertamax di depo tersebut.
"Kita dengan tim bersama Pak Kapolda dan tim jajaran investigasi serta rekan-rekan dari Pertamina telah melakukan pengecekan awal di TKP," katanya kepada awak media di depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
Dari olah TKP tersebut diketahui bahwa pada saat kejadian kemarin, kurang lebih jam 20.00 WIB, sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima di depo Plumpang. Seketika terjadi kesalahan teknis saat proses penerimaan bahan bakar tersebut. "Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang mengakibatkan tekanan berlebihan," ucap Kapolri.
Baca Juga: RS Polri Lakukan Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Dalam kesempatan tersebut Kapolri juga menjelaskan bahwa untuk mendukung penanganan kejadian, dapur umum sudah dibangun di sekitar lokasi kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara saat ini. Dapur tersebut dibangun di beberapa titik. "Beberapa titik-titik yang disiapkan juga sudah disiapkan dapur lapangan," jelasnya.
Dikatakannya, dapur tersebut hadir untuk memberikan bantuan kebutuhan masyarakat. "Sehingga kemudian untuk pengungsi semuanya sudah bisa dikelola dengan baik dan kemudian mendapatkan kebutuhan awal dari posko-posko yang ada," katanya.
Baca Juga: Status Emergency Dicabut, Depo Pertamina Plumpang Beroperasi Kembali
Di sisi lain, pihak Pertamina memastikan distribusi atau kegiatan operasional di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sudah kembali beroperasi. Untuk memenuhi kebutuhan BBM, depo pertamina plumpang di-backup oleh terminal lain di Jakarta.
"Saya ingin mengupdate pasca situasi kejadian yang terjadi di Integrated Terminal Plumpang Jakarta. Dapat kita saksikan bahwa kegiatan operasional di terminal BBM ini sudah mulai beroperasi kembali semenjak status emergency sudah dicabut per pagi tadi," kata Vice President corporate communication PT Pertamina persero Fadjar Djoko Santoso.